Pesona Gunung Sindoro
Gunung Sindoro, Sembunyikan Keindahan
Dalam Jalur Menantang
Gunung Sindoro adalah salah satu gunung populer yang berada di Jawa Tengah.
Dengan ketinggian 3.153 mdpl, Gunung Sindoro menjadi gunung tertinggi ketiga di
Jawa Tengah. Karenanya, tak heran bila gunung ini selalu ramai oleh pengunjung
yang ingin merasakan pendakian di jalur panjang dan penuh tantangan. Tawaran
keindahan di puncaknya juga akan puaskan siapa pun yang melihatnya.
Kamu berencana untuk menikmati keindahan puncak Sindoro dalam waktu dekat?
Yuk, cari tahu terlebih dulu informasi lengkap tentang Gunung Sindoro di bawah
ini:
Keistimewaan Gunung Sindoro
Siapa yang tidak mengenal Gunung Sindoro? Gunung ini menyimpan keindahan
yang luar biasa. Daya tariknya pun tak perlu diragukan lagi. Agar semakin
yakin, berikut adalah keistimewaan Gunung Sindoro yang perlu kamu tahu:
Bersebelahandengan Gunung Sumbing
Gunung Sindoro dan Sumbing merupakan dua gunung yang letaknya berdekatan.
Memiliki bentuk dan tinggi yang tak jauh berbeda, kedua gunung ini pun kerap
dijuluki “gunung kembar”. Kemiripan ini pula yang membuat banyak orang sulit
membedakan antara Gunung Sindoro dan Sumbing.
Saat mencapai puncak Gunung Sindoro, kamu akan melihat jelas pemandangan
Gunung Sumbing di seberang. Sebaliknya, jika kamu mendaki Gunung Sumbing, maka
Gunung Sindoro lah yang akan menjadi panorama cantik di puncaknya. Kumpulan
awan di sekeliling Gunung Sumbing pun menjadi pesona khas yang selalu dijadikan
objek foto para pengunjung.
Pendakian ke Gunung Sindoro akan semakin menyenangkan karena kamu akan melewati sabana yang dipenuhi bunga edelweiss. Meski begitu, padang edelweiss baru akan kamu temui setelah melalui Pos 3 Gunung Sindoro. Keberadaan bunga edelweiss juga menjadi tanda bahwa kamu sudahdekat dengan puncak.Selain panorama puncak yang indah, keberadaan bunga edelweiss ini pun menjadi alasan para pendaki yang datang. Tak sedikit pula, pengunjung yang mendirikan tenda ataupun menghabiskan waktu berfoto di padang edelweiss tersebut. Jika kamu ingin melihat pesona bunga abadi ini, datanglah di antara bulan Mei hingga Agustus.
Ada “danau” di puncak gunung
Gunung Sindoro merupakan gunung berapi aktif. Di puncaknya terdapat Kawah
Jolotundo, kawah aktif yang mengeluarkan asap dan gas sulfutara (belerang).
Menariknya, terdapat dua “danau” kecil berisi air jernih di kawah mati dengan sebutan Telaga Ajaib di kalangan pendaki.
perjalanan turun.kebanyakan pendaki mengambil air tersebut untuk dijadikan persediaan saat Kawasan kawah memang bebas dikunjungi siapa saja, namun kamu perlu waspada
terhadap gas sulfutara yang masih aktif keluar dari kawah. Asap tersebut
biasanya keluar dengan intensitas tinggi saat kondisi turun hujan. Makanya pada
kondisi tertentu, pendaki di Gunung Sindoro diharapkan tidak turun ke bagian
kawah.
Ritual unik 1 Sura
Setiap malam 1 Sura atau Tahun Baru Islam pada penanggalan Jawa-Islam,
banyak penduduk lokal yang mendaki Gunung Sindoro untuk mengadakan selamatan di
puncak selama satu malam. Ritual religi yang sudah dilakukan secara
turun-temurun ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur terhadap Sang Pencipta.
Saking uniknya, ritual tersebut justru mengundang rasa penasaran banyak
pendaki. Karenanya, setiap momen tersebut Gunung Sindoro kerap dipenuhi
pendaki yang ingin menyaksikan ritual secara langsung.
Lokasi dan akses menuju Gunung Sindoro
Gunung Sindoro terletak di antara Kabupaten Temanggung dan
Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung dengan ketinggian 3.153 mdpl ini merupakan gunung
berapi aktif tipe volkano atau gunung yang sedang tertidur dan sewaktu-waktu
mengalami erupsi. Dalam sejarah, gunung ini pernah menunjukkan kenaikan
aktivitas vulkanik pada 1970. Sedangkan di tahun 2011, Gunung Sindoro kembali
mengeluarkan asap sulfutara tebal dengan aktivitas gempa yang intens.
Meski begitu, Gunung Sindoro cukup aman untuk didaki. Hingga
saat ini, telah dibuka beberapa jalur pendakian menuju Gunung Sindoro yaitu
jalur Kledung, Sigedang Tambi, Sibajak, dan Jlumprit. Dari keempat jalur
tersebut, jalur Kledung menjadi favorit para pendaki. Selain memiliki akses
tercepat, jalur ini juga dilengkapi petunjuk arah untuk memudahkan para
pengunjung.
Base
camp Kledung berada di Desa Kledung, Kabupaten Temanggung, tepatnya di
samping Balai Desa Kledung. Untuk menuju base camp tersebut,
kamu bisa naik bus jurusan Magelang รข Wonosobo dan turun di Desa Kledung
dengan patokan Restoran Dieng Kledung Pass. Base camp Kledung
juga amat mudah ditemukan karena berada tepat di tepi jalan raya.
Pada pendakian menuju puncak Gunung Sindoro, kamu akan menemukan berbagai
variasi trek. Dari base camp, kamu akan
lebih dulu melalui jalur bebatuan yang tersusun rapi. Di sepanjang jalan, kamu
akan melewati perkampungan warga, ladang sayuran warga, hingga akhirnya sampai
di kebun tembakau yang sangat luas. Menariknya, pendakian menuju Pos 1
memberikan banyak bonus berupa pemandangan yang indah.
Jika ingin menghemat tenaga atau menyingkat waktu, kamu bisa naik ojek
dari base camp hingga Pos 1. Namun, kamu harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk menggunakan fasilitas tersebut. Selanjutnya,
perjalananmu hingga Pos 2 masih akan didominasi dengan jalur landai yang
dikelilingi hutan dan semak belukar.
Dimulai dari Pos 2, kamu akan segera menghadapi medan yang menanjak. Bagi
yang belum terbiasa mendaki, kamu mungkin akan kesulitan karena jalur hanya
berupa jalan tanah bebatuan. Apalagi, jarak dari Pos 2 ke Pos 3 terhitung jauh
sehingga akan sangat menguras tenaga.
Setibanya di Pos 3, kamu bisa mendirikan tenda dan beristirahat. Area luas
yang dikelilingi pepohonan membuat Pos 3 cocok dijadikan sebagai lokasi
berkemah. Ada pula area Sunrise Camp yang berada tak jauh dari Pos 3. Sunrise
Camp kerap dipilih pendaki yang ingin melihat matahari terbit langsung
dari tenda. Kamu juga akan melihat pemandangan Gunung Sumbing, serta Gunung
Merbabu dan Merapi dari kejauhan.
Meski begitu, kamu tidak disarankan berkemah di area Sunrise Camp.
Lokasinya yang berada di area terbuka tanpa pepohonan membuat kegiatan kemah
cukup berbahaya. Terlebih saat cuaca buruk yang bisa menyebabkan tenda tidak
stabil.
Setelah bermalam di Pos 3 atau
Sunrise Camp, lanjutkan perjalanan menuju puncak. Perjalananmu menuju summit akan semakin berat dengan melalui Hutan
Lamtoro
dan Batu Tatah. Batu Tatah merupakan area terbuka yang ditandai dengan
banyaknya batu-batu besar. Medan tersebut tentu akan menguras banyak tenaga,
namun karena jalurnya terbuka kamu bisa leluasa menikmati pemandangan alam
tanpa adanya penghalang.
Keluar dari area Batu Tatah, kamu akan menemukan Pos 4 hingga sampai di
sabana yang didominasi bunga edelweiss. Padang
sabana ini menjadi bonus sekaligus tanda bahwa perjalananmu ke puncak sudah
semakin dekat.
Fasilitas dan akomodasi di Gunung Sindoro
Basecamp Kledung Gunung Sindoro memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Selain
menjadi markas tim SAR Grasindo, base camp ini
menyediakan aula sebagai tempat istirahat, tempat penitipan barang, toilet
umum, hingga area parkir. Tak jauh dari base camp, pengunjung
juga bisa menemukan masjid.Bagi yang ingin mengisi perut, di sekitar base camp juga
tersedia banyak warung sederhana yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
Para pendaki bahkan bisa memesan nasi bungkus sebagai bekal di perjalanan.
Fasilitas penting lain yang disediakan base camp adalah
air bersih untuk keperluan logistik.Sekadar informasi, minimnya sumber air di Gunung Sindoro membuat para pendaki harus membawa cadangan air yang cukup banyak. Selain itu, cuaca di sanar terkenal cukup panas dan berdebu. Karena itulah, pendakian lebih baik dilakukan pada malam hari untuk menghindari risiko dehidrasi atau lelah akibat cuaca terik.
Terakhir, di base camp Kledung kamu juga bisa menemukan penjual suvenir khas Gunung Sindoro. Mulai dari kaus, gantungan kunci, hingga stiker tentu bisa menjadi buah tangan yang cocok bagi teman dan keluarga di rumah.
Harga tiket masuk dan jam operasional
Sebelum melakukan pendakian, kamu wajib mengurus administrasi sebagai tanda
izin serta membayar tiket pendakian sebesar Rp15.000 per orang. Dengan biaya
tersebut, kamu juga sudah bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang
disediakan base camp. Namun, kamu perlu
mengeluarkan biaya parkir lebih jika membawa kendaraan pribadi.
Mengenai jam operasional, pendakian Gunung via Kledung buka 24 jam.
Umumnya, pengunjung memulai pendakian pada pagi hari agar bisa sampai di area
kemah saat sore hari. Perjalanan menuju puncak pun akan dilanjutkan pada pagi
keesokan harinya.
Komentar
Posting Komentar